Minggu, 24 Januari 2016

hadis-hadis perintah anjuran khusyu dalam sholat

BAB ANJURAN KHUSYU DALAM SHALAT َبَابُ اَلْحَثِّ عَلَى اَلْخُشُوعِ فِي اَلصَّلَاةِ


Hadits No. 251
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang orang yang sholat bertolak pinggang. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim. Artinya: Orang itu meletakkan tangannya pada pinggangnya.
َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُصَلِّيَ اَلرَّجُلُ مُخْتَصِرًا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ. وَمَعْنَاهُ : أَنْ يَجْعَلَ يَدَهُ عَلَى خَاصِرَتِهِ


Hadits No. 252
Dalam riwayat Bukhari dari 'Aisyah: Bahwa cara itu adalah perbuatan orang Yahudi dalam sembahyangnya.
َوَفِي اَلْبُخَارِيِّ : عَنْ عَائِشَةَ - رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- أَنَّ ذَلِكَ فِعْلُ اَلْيَهُودِ


Hadits No. 253
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Apabila makan malam telah dihidangkan makanlah dahulu sebelum engkau sholat Maghrib. Muttafaq Alaihi.
َوَعَنْ أَنَسٍ- رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ- أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ( إِذَا قُدِّمَ اَلْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا اَلْمَغْرِبَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Hadits No. 254
Dari Abu Dzar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Jika seseorang di antara kamu mendirikan sholat maka janganlah ia mengusap butir-butir pasir (yang menempel pada dahinya) karena rahmat selalu bersamanya. Riwayat Imam Lima dengan sanad yang shahih. Ahmad menambahkan: Usaplah sekali atau biarkan.
َوَعَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ فِي اَلصَّلَاةِ فَلَا يَمْسَحِ اَلْحَصَى فَإِنَّ اَلرَّحْمَةَ تُوَاجِهُهُ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ وَزَادَ أَحْمَدُ : وَاحِدَةً أَوْ دَعْ


Hadits No. 255
Dalam hadits shahih dari Mu'aiqib ada hadits semisal tanpa alasan.
َوَفِي اَلصَّحِيحِ عَنْ مُعَيْقِيبٍ نَحْوُهُ بِغَيْرِ تَعْلِيلٍ.


Hadits No. 256
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tentang (hukumnya) menoleh dalam sholat. Beliau menjawab: Ia adalah copetan yang dilakukan setan terhadap sholat hamba. Riwayat Bukhari. Menurut hadits shahih Tirmidzi: Hindarilah dari berpaling dalam shalat karena ia merusak jika memang terpaksa lakukanlah dalam sholat sunat.
َعَنْ عَائِشَةَ --رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا-- قَالَتْ : ( سَأَلْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ اَلِالْتِفَاتِ فِي اَلصَّلَاةِ ? فَقَالَ : هُوَ اِخْتِلَاسٌ يَخْتَلِسُهُ اَلشَّيْطَانُ مِنْ صَلَاةِ اَلْعَبْدِ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ . وَلِلتِّرْمِذِيِّ : عَنْ أَنَسٍ - وَصَحَّحَهُ - ( إِيَّاكَ وَالِالْتِفَاتَ فِي اَلصَّلَاةِ فَإِنَّهُ هَلَكَةٌ فَإِنْ كَانَ فَلَا بُدَّ فَفِي اَلتَّطَوُّعِ )


Hadits No. 257
Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Apabila seseorang di antara kamu sembahyang sebenarnya ia sedang bermunajat kepada Tuhannya. Maka janganlah sekali-kali ia meludah ke hadapannya dan ke samping kanannya tetapi ke samping kirinya di bawah telapak kakinya. Muttafaq Alaihi. Dalam suatu riwayat disebutkan: Atau di bawah telapak kakinya.
َوَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي اَلصَّلَاةِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ فَلَا يَبْزُقَنَّ بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَا عَنْ يَمِينِهِ وَلَكِنْ عَنْ شِمَالِهِ تَحْتَ قَدَمِهِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَفِي رِوَايَةٍ : ( أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ )


Hadits No. 258
Anas Radliyallaahu 'anhu berkata: Adalah tirai milik 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu menutupi samping rumahnya. Maka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya: Singkirkanlah tiraimu ini dari kita karena sungguh gambar-gambarnya selalu mengangguku dalam sholatku. Riwayat Bukhari.
َوَعَنْهُ قَالَ : ( كَانَ قِرَامٌ لِعَائِشَةَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- سَتَرَتْ بِهِ جَانِبَ بَيْتِهَا فَقَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَمِيطِي عَنَّا قِرَامَكِ هَذَا فَإِنَّهُ لَا تَزَالُ تَصَاوِيرُهُ تَعْرِضُ لِي فِي صَلَاتِي ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ


Hadits No. 259
Bukhari-Muslim juga menyepakati hadits dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu tentang kisah kain anbijaniyyah (yang dihadiahkan kepada Nabi dari) Abu Jahm. Dalam hadits itu disebutkan: Ia melalaikan dalam sholatku.
َوَاتَّفَقَا عَلَى حَدِيثِهَا فِي قِصَّةِ أَنْبِجَانِيَّةِ أَبِي جَهْمٍ وَفِيهِ : ( فَإِنَّهَا أَلْهَتْنِي عَنْ صَلَاتِي )


Hadits No. 260
Dari Jabir Ibnu Samurah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Hendaklah benar-benar berhenti orang-orang yang memandang langit waktu sholat atau pandangan itu tidak kembali kepada mereka. Riwayat Muslim.
َوَعَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَيَنْتَهِيَنَّ قَوْمٌ يَرْفَعُونَ أَبْصَارَهُمْ إِلَى اَلسَّمَاءِ فِي اَلصَّلَاةِ أَوْ لَا تَرْجِعَ إِلَيْهِمْ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .


Hadits No. 261
Menurut riwayat dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Tidak diperbolehkan sholat di depan hidangan makanan dan tidak diperbolehkan pula sholat orang yang menahan dua kotoran (muka dan belakang.
َوَلَهُ : عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ : سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : ( لَا صَلَاةَ بِحَضْرَةِ طَعَامٍ وَلَا هُوَ يُدَافِعُهُ الْأَخْبَثَانِ )


Hadits No. 262
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Menguap itu termasuk perbuatan setan maka bila seseorang di antara kamu menguap hendaklah ia menahan sekuatnya. Diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi dengan tambahan: Dalam sholat.
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ( اَلتَّثَاؤُبُ مِنْ اَلشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَكْظِمْ مَا اِسْتَطَاعَ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَزَادَ : ( فِي اَلصَّلَاةِ )

ref. terj kitab hadis bulughul marom

nabi isa seorang nabi bukan seorang anak tuhan ataupun tuhan

NABI ISA (6 SM - 30 M)

Pengaruh Nabi Isa terhadap sejarah kemanusiaan begitu jelas dan begitu besar. Akan halnya kekristenan, tak adalah kiranya masalahnya. Dalam perjalanan sang waktu tak syak lagi agama ini sudah peroleh pemeluk lebih besar dari agama lain setelah agama islam. Perlu ditegaskan bukanlah perihal pengaruh dari pelbagai agama yang menjadi titik perhitungan dalam peper ini, melainkan ihwal yang menyangkut pengaruh perorangan. Tidaklah seperti Agama Islam, Agama Nasrani didirikan bukan oleh seorang melainkan dua -- Isa dan St. Paul -- karena itu pengakuan jasa-jasa atas perkembangan agama itu harus dibagi sama antara kedua tokoh itu.

Nabi Isa meletakkan dasar-dasar pokok gagasan etika kekristenan termasuk pandangan spiritual serta ide pokok mengenai tingkah laku.manusia. Sedangkan teologi Kristen dikelola dasar-dasarnya oleh St. Paul. Isa mempersembahkan pesan-pesan spiritual sedangkan St. Paul menambahkannya ke dalam bentuk pemujaan terhadap Isa. Lebih dari itu, St. Paul merupakan penulis bagian-bagian penting Perjanjian Baru dan merupakan penganjur pertama orang-orang agar memeluk Agama Nasrani pada abad pertama lahirnya agama itu.

Isa terhitung berusia muda tatkala "wafat" (lain halnya dengan Buddha atau Muhammad), dan yang ditinggalkannya hanya sejumlah terbatas pengikut. Tatkala Isa mangkat, pengikutnya cuma terdiri dari sejumlah kecil sekte Yahudi. Baru lewat tulisan-tulisan St. Paul dan kegigihan khotbahnya yang tak kenal lelah, sekte kecil itu dirubah menjadi kekuatan dinamis dan merupakan gerakan yang lebih besar, baik terdiri dari orang Yahudi maupun bukan. Dari situlah-akhirnya- tumbuh menjadi salah satu agama besar dunia.

Akibat hal-hal itu sementara orang beranggapan St. Paul-lah dan bukan Isa yang lebih layak dipandang sebagai pendiri Agama Nasrani, karena itu tempatnya dalam daftar urutan buku ini mesti lebih tinggi ketimbang Isa! Biarpun sulit dibayangkan apa wujud kekristenan tanpa St. Paul, tapi sebaliknya juga amatlah jelas: tanpa Nabi Isa, Agama Nasrani tak akan pernah ada samasekali.

Sebaliknya, tampak tak beralasan menganggap Isa bertanggung jawab terhadap semua keadaan seperti penilaian gereja-gereja Kristen serta pribadi-pribadi pemeluk Agama Nasrani kemudian, khusus sejak Isa sendiri tidak setuju dengan sikap-sikap seperti itu. Di antara mereka -misalnya perang agama antar mazhab-mazhab Nasrani, penyembelihan kejam dan pemburuan terhadap orang Yahudi- merupakan kontradiksi dengan sikap dan ajaran Isa. Rasanya tak beralasan menganggap bahwa perbuatan itu disetujui oleh Isa.

Di samping itu walau ilmu pengetahuan modern pertama kali tumbuh di negeri-negeri pemeluk Nasrani di Eropa Barat tapi rasanya tidak kena kalau hal itu dianggap sebagai tanggung jawab Isa. Dengan sendirinya tak seorang pun di antara para pemuka pemeluk Kristen menafsirkan ajaran Isa sebagai suatu seruan untuk melakukan penyelidikan ilmiah terhadap dunia dalam arti fisik. Yang terjadi justru sebaliknya: berbondong-bondongnya masyarakat Romawi memeluk Agama Nasrani mengakibatkan merosotnya baik dasar umum teknologi maupun tingkat umum minat terhadap ilmu pengetahuan.

Bahwa ilmu pengetahuan kebetulan tumbuh di Eropa sebenarnya suatu petunjuk adanya kultur yang diwariskan turun-temurun yang selaras dengan jalan pikiran ilmiah. Ini samasekali tak ada sangkut-pautnya dengan ajaran-ajaran Isa tapi berkat pengaruh rasionalisme Yunani yang jelas tercermin dalam karya-karya Aristoteles dan Euclid. Adalah perlu dicatat timbulnya ilmu pengetahuan modern bukanlah di masa jaya-jayanya kekuasaan gerejani dan kesucian Kristen melainkan pada saat mulai menyingsingnya renaissance, saat tatkala Eropa sedang mencoba memperbaharui warisan sebelum Isa.

Kisah kehidupan Isa jika dikaitkan dengan Perjanjian Baru tentulah sudah tidak asing lagi bagi para pembaca, karena itu bisa membosankan jika dikunyah-kunyah lagi. Tapi, ada juga segi-segi yang masih layak dicatat. Pertama, sebagian terbesar informasi yang kita peroleh tentang kehidupan Isa tidak karu-karuan, simpang-siur tak menentu. Bahkan kita tidak tahu siapa nama aslinya. Besar kemungkinan nama aslinya Yehoshua, sebuah nama umum orang Yahudi (orang Inggris menyebutnya Yoshua). Dan tahun kelahirannya pun tidaklah pasti, walaupun tahun 6 sebelum Masehi dapat dijadikan pegangan.

Bahkan tahun wafatnya pun yang mestinya diketahui dengan jelas oleh para pengikutnya, juga belum bisa dipastikan hingga hari ini. Isa sendiri tidak meninggalkan karya tulisan samasekali, sehingga sebetulnya segala sesuatu mengenai peri kehidupannya berpegang pada penjelasan Perjanjian Baru.

Malangnya, ajaran-ajaran Isa bertentangan satu sama lain dalam banyak pokok masalah. Matthew dan Lukas menyuguhkan versi yang samasekali berbeda mengenai kata-kata akhir yang diucapkan Isa. Kedua versi ini sepintas lalu tampak berasal dari kutipan-kutipan langsung dari Perjanjian Lama.

Sesungguhnya bukanlah barang kebetulan Isa mampu mcngutip dari Perjanjian Lama. Sebab, meskipun Isa pemuka Agama Nasrani, dia sendiri sebetulnya seorang Yahudi yang taat. Sudah sering sekali ditunjukkan bahwa Isa dalam banyak hal teramat mirip dengan nabi-nabi kaum dari Perjanjian Lama dan dia terpengaruh secara mendalam dengan mereka. Seperti halnya nabi-nabi, Isa memiliki pesona personalitas luar biasa yang meninggalkan kesan mendalam dan tak terhapuskan begitu bertemu dengannya. Isa seorang yang mempunyai daya kharisma dalam arti yang sesungguh-sungguhnya .

Berbeda sangat dengan Muhammad yang menggenggam kekuasaan agama dan politik di satu tangan, Isa tidak yunya pengaruh politis di masa hidupnya ataupun di abad berikutnya. (Kedua manusia itu memang punya pengaruh tidak langsung dalam jangka panjang perkembangan politik). Isa menyebar pengaruh sepenuhnya dalam ruang lingkup etika dan merupakan seorang pemimpin spiritual.

Apabila peninggalan Isa semata-rnata dalam kwalitas selaku pemuka spirituaI, tentu saja tepat jika orang mempertanyakan sampai sejauh mana gagasan spiritualnya mempengaruhi dunia. Salah satu sentral ajaran Isa tentu saja Golden Rule-nya. Kini, Golden Rule-nya itu sudah diterima oleh banyak orang, apakah dia itu Nasrani atau bukan sebagai patokan tingkah laku moral. Kita bisa saja berbuat tidak selalu atas dasar patokan itu, tetapi sedikitnya kita mencoba menyelusuri relnya. Jika Isa benar merupakan perumus pertama dari patokan dan petunjuk yang sudah diterima sebagai hampir prinsip yang universal, bisa dipastikan dia layak didudukkan pada urutan pertama daftar ini.

Tapi, fakta menunjukkan yang namanya, Golden Rule itu sebenarnya sudah menjadi patokan yang jadi pegangan Yudaisme, jauh sebetum Isa lahir. Pendeta Hillel, pemuka Yahudi yang hidup satu abad sebelum Masehi secara terang-terangan mengatakan bahwa Golden Rule itu adalah patokan utama Yudaisme.

Hal ini bukan saja diketahui oleh dunia Barat melainkan juga Timur. Filosof Cina Kong Hu-Cu telah mengusulkan konsepsi ini pada tahun 500 sebelum Masehi. Juga kata-kata seperti itu terdapat di dalam Mahabharata, kumpulan puisi Hindu purba. Jadi, kenyataan menunjukkan bahwa filosofi yang terkandung di dalam The Golden Rule diterima oleh hampir tiap kelompok agama besar.

Apakah ini berarti Isa tak punya gagasan etik yang orisinil? Bukan begitu! Pandangan yang bermutu tinggi dan terang benderang di persembahkan dalam Matthew 5:43-44:

Kamu dengar apa yang dikatakan bahwa kamu harus mencintai tetanggamu dan membenci musuhmu. Tapi kukatakan padamu, kasihanilah mereka yang telah mengutukmu, berbuat baiklah kepada mereka yang membencimu, berdoalah buat mereka yang menaruh dendam kepadamu dan menganiayamu.

Dan kalimat sebelumnya berbunyi " ... janganlah melawan kejahatan. Jika mereka tampar pipi kananmu, berikan pipi kirimu juga."

Kini, pendapat ini bukan merupakan bagian dari Yudaisme di masa Isa dan bukan pula jadi bagian pegangan Agama-agama lain. Sudah dapat dipastikan merupakan yang pernah terdengar. Apabila ide ini dianut secara meluas, saya tidak ragu maupun bimbang sedikit pun menempatkan Yesus dalam urutan pertama dalam daftar.

Tapi, kenyataan menunjukkan anutan ide itu tidaklah meluas benar. Malahan, umumnya takkan bisa diterima. Sebagian besar pemeluk Nasrani rnenganggap perintah "Cintailah musuhmu" hanyalah bisa direalisir dalam dunia sempurna, tapi tidak bisa jalan selaku penuntun tingkah laku di dunia tempat kita semua hidup sekarang ini. Umumnya ajaran itu tidak dilaksanakan, dan pula tidak mengharapkan orang lain melakukannya. Kepada anak-anak pun kita tidak memberi ajaran begitu. Ajaran Isa yang paling nyata adalah tetap merupakan semacam ajaran yang bersifat kelompok dan secara mendasar tak liwat anjuran yang teruji lebih dulu

Sabtu, 23 Januari 2016

panduan istighosah khotaman zikir thoriqoh qodiriyah naqsyabandiyah

بسم الله الرحمن الرحيم
اِلَى حَضَرَةِ اَّلَنّبِّىِ اْلْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِعِيْنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذًرِّيَّاتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ الْكِرَامِ شَيْئٌ لِّلِه لَهُمُ الْفَاتِحَةِ
وَاِلَى حَضَرَةِ مَلَآئِكَةِ جِبْريْلَ وَمِكَا ئِيْلَ وَاِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَئِيْلَ عَلَيْهِمْ الصَّلَاةٌ وَالسَّلَامُ الْفَاتِحَةِ
اِلَى حَضَرَةِ اَّلَنّبِّىِ اللهِ حِضْرِ اَبِى الْعَبَّاسِ بَلْيَا ابْنِ مَلْكَنِ الفاتحة
وَاِلَى اَرْوَاحَ آبَائِهِ وَاِخْوَانِهِ مِنَ الْاَنْبِيَاءِ الْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالْكَرَّبِيِّيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَآلِ كُلٍّ وَاَصْحَابِ كُلٍّ وَاِلَى رُوْحِ اَبِيْنَا آدَمَ وَاُمِّنَا حَوَاءَ وَمَاتَنَاثَلَ بَيْبَهُمَا اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ شَيْئُ لله لهم الفاتحة
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ سَادَاتِنَا وَمَوَالِيْنَا وَآئِمَّتِنَا سَيِّدَنَا اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَاِلَى اَرَوَاحِ جَمِيْعِ الصَّحَابَةِ وَالْقَرَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ شَيْئُ لله لَهُمْ الفاتحة
اِلَى اَرْوَاحِ الْآئِمَّةِ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَمُقَلِّدِيْهِمْ فِى الدِّيْنِ وَاِلَى اَرْوَاحِ الْعُلَمَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَالْقُرَّآءِ الْمُخْلِصِيْنَ وَآَئِمَّةِ الْحَدِيْثِ وَالْمُفًسِّرِيْنَ وَسَائِرِ سَادَاتِنَا الصُّوْفِيَةِ الْمُحَقِّقِيْنَ وَاِلَى اَرْوَاحِ كُلٍّ وَّلِيٍّ وَوَلِيَّةٍ مُّسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا وَمِنْ يَمِيْنِهَا اِلَى شِمَالِهَا شَيْئٌ لله لًهُمْ الفاتحة
وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ مَشَايِخِ الْقَادِرِيَّةِ وَالنَّقْشَبَنْدِيَّةِ وَجَمِيْعِ اَهْلِ الطُّرُقِ خُصُوْصًا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا سُلْطَانِ الْآوْلِيَاءِ الْقُطُبِ الرَّبَانِى غَوْثِ اللهِ الصَّمَدَانِى سَيِّدِى الشَّيْخِ عَبْدِ الْقًادِرْ اَلْجَيْلَانِى وَسَيِّدِى الطَّائِفَةِ الصُّوْفِيَةِ وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اَبِى الْقَاسِمِ جُنَيْدِى الْبَغْدَادِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ سِرِّ السَّقْطِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ مَعْرُوْفِ الْكَرْخِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ حَبِيْبِ الْعَجَمِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ حَسَنْ البَصْرِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ جَعْفَرُ الصَّادِقْ وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اَبِي يَزِيْدْ اَلْبُسْطَامِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ يُوْسُفْ اَلْهَمَدَانِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ محمد بَهَاءُ الدِّيْنَ وَالنَّقْشَبَنْدِي وَاِلَى رُوْحِ حُجَّةُ الْإِسْلَامْ اِمَامْ غَزَالِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اَبِى حَسَنْ اَلشَّذِلِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اَحْمَدْ عَلِىْ بُوْنِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اَحْمَدْ دَيْرَبِى الْكَبِيْرْ وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اِمَامْ قُرْطُوْبِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ مَرْزُوْقِى قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُمُ الْعَزِيْزِ نَفَعَنَا اللهُ بِعَلَوْمِهِمْ وَبَرَكَاتِهِمْ وَكَرَامَتِهِمْ الفاتحة
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ اُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَاَهْلِ سِلْسِلَتِهِمْ وَالْآخِذِيْنَ عَنْهُمْ خُصُوْصًا سَيِّدِى الشَّيْخْ محمد اَسْنَوِىْ وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اَحْمَدْ خَطِيْبْ شَمْبَاسِ وَسَيِّدِى الشَّيْخِ عَبْدِ الْكَرِيْمِ تَنَارَا وَسَيِّدِى الشَّيْخِ محمد نَوَاوِي تَنَارَا وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اَحْمَدْ سُحَارِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اَحْمَدْ كَاظِمْ بِنْ الشَّيْخْ محمد اِسَنَوِى وَسَيِّدِى الشَّيْخِ محمد جفري وَخُصُوْصًا سُلْطَانِ مَوْلَانَا حَسَنُ الدِّيْنْ بَنْتَيْنْ بِنْ شَرِيْفْ هِدَيَةُ اللهْ وَسَيِّدِى الشَّيْخِ منصور جكادووين وَسَيِّدِى الشَّيْخِ خَلِيْلْ بَنْكَلَانْ وَسَيِّدِى الشَّيْخِ اَبُوْيَا دِمْيَاطِى جِيْدَاهُوْ بِنْ الشَيْخْ اَمِيْنْ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَحَضَرَةِ اِمَامِ الرَّبَّانِى قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُمُ الْعَزِيْزِ نَفَعَنَا اللهُ بِعَلَوْمِهِمْ وَبَرَكَاتِهِمْ وَكَرَامَتِهِمْ الفاتحة
وَخَصُوْصًا اِلَى حَضَرَةِ لِصَاحِبِ الْاِجَازَةِ صَلَوَاتْ بَحْرِيَةِ كُبْرَى لِلشَّيْخِ اَحْمَدْ جَوْهَرْ عُمَرْ بِنْ الشَيْخِ محمد اِسْحَاقَ عُمَرَ وَخُصُوْصًا اِلَى حَضَرَةِ لِصَاحِبِ الْاِجَازَةِ صَلَوَاتْ التَيْسِيْرِ لِلشَّيْخِ اَبُوْيَا دِمْيَاطِى بِنْ الشَيْخِ اَمِيْنْ وَخُصُوْصًا لِلشّيْخِ زَيْنَ الْصُفْيَانْ اِلَى مُنْتَهَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ نَفَعَنَا اللهُ بِعَلَوْمِهِمْ وَبَرَكَاتِهِمْ وَكَرَامَتِهِمْ الفاتحة
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ وَالِدِيْنَا وَوَالِدِيْكمْ وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِكُمْ وَاَمْوَاتِنَا وَاَمْوَاتِكُمْ وًلِمَنْ اَحْسَنَ اِلَيْنَا وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا وَلِمَنْ اَوْصَانَا وَاسْتَوْصَانَا وَقَلَّدَنَا بِدُعَاءِ الْخَيْرِ شَيْئٌ للهِ لَهُمْ الفاتحة
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ فَى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضَ اِلَى مَغَارِبِهَا وَمِنْ يَمِيْنِهَا اِلَى شِمَالِهَا وَمِنْ قَافٍ اِلَى قَافٍ مِنْ لَدُنَّ آدَمَ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ شَيْئٌ لله لًهُمْ الفاتحة
نَوَيْتُ اَنْ اَقْرَأَ الْقُرْآنَ الْعَظِيْمَ فى سورةِ يس- سورةِ الوَاقعةِ خصوصا (لِطَلِبِ رِضْوَانِ اللهِ-ولطلب اْلعِلْمِ وَكَثْرَتِهِ ولطلب الرزقِ وكثرته ولطلب الأْموالِ وكثرته وبَرْكَتِهِ)
بالنية السلامة والبراكة فى الدين والدنيا والاخرة ولقوة الايمان والاسلام وبالخصوص المقصود كثرة العلم والرزق والأموال وكثرة بركاتِهِنَّ آمين

   
     •              •       •                                                                •         •            •                                      •        •      •                                                                   •                           •                                •                         •                                      •                                 •                                   • •                                                                                              •                                •  •                  •                                      •   •                                                                              •                                                                                         •                                                       


   

                                               • •    •        •             •  •          •                                          •   •   •           •       •          •                         •                •       •    •       •                                      •                             •      •       •                                     •                                        •                                                  •        •   •             •              •          
دعاء سورة الواقعة
اَللهُمَّ صُنَّ وُجُوْهَنَا بِالْيَسَارِ, وَلاَتُوْهِنَا بِالْإِقْتَارِ, فَنَسْتَرْزِقُ طَالِبِى رِزْقِكَ, وَنَسْتَعْطِفُ شِرَارَخَلْقِكَ, وَنَسْتَغِلَ بِحَمْدٍ مَنْ اَعْطَانَا, وَنُبْتَلَى بِذَمٍ مَنْ مَنَعَنَا, وَاَنْتَ مِنْ وَرَاءِ ذَالِكَ كُلِّهِ اَهْلُ الْعَطَاءِ وَالْمَنْعِ
اَللَّهُمَّ كَمَا صُنْتَ وُجُوْهَنَا عَنِ الْسُجُوْدِ اِلَّا لَكَ, فَصُنَّا عَنِ الْحَاجَةِ اِلَّا اِلَيْكَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ وَصَلَّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ بِحَقِّ سُوْرَةِ الْوَاقِعَةِ وَاَسْرَارِهَا اَنْ يَسِّرَلِى رِزْقِى كَمَا يَسَّرْتَهُ لِكَثِيْرٍ مِنْ خَلْقِكَ يَااَللهُ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ ارْزُقْنِى رِزْقًا مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَارْزُقْنِى وَاًنْتَ خَيْرَ الرَّازِقِيْنَ اللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ رِزْقِى فِى الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَاَن رِزْقِى حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ رِزْقِى بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ وَاِنْ كَانَ رِزْقِى قَلِيْلًا فَكَثِّرْهُ وَاِنْ كَانَ رِزْقِى كَثِيْرًا فَبَارِكْهُ وَاِنْ كَانَ رِزْقِى مَعْدُوْدًا فَأَوْجِدْهُ وَاِنْ كَانَ رِزْقِى عَسِيْرًا فَيَسِّرْهُ لِى حَيْثُ مَاكَانَ بِفَضْلِكَ وَجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
بسم الله الرحمن الرحيم بِمَهْمَوُبٍ مَهْمَوُبٍ ذِى لُطْفٍ خَفِيٍّ بِصَعْصَعٍ صَعْصَعٍ ذِى النُّوْرِ وَالْبَهَاءِ بِسَهْسَوُبٍ سَهْسَوُبٍ ذِى العِّزِّى الشَّامِخِ ذِى الْعَظَمَةِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْقُدْرَةِ وَالسُّلْطًانِ اللهم اِنىِّ اَسْاَلُكَ بِاَسْمَائِكَ الْمَرْفُوْعَةِ الَّتِى اَعْطَيْتَهَا مَنْ شِئْتَ مِنْ اَوْلِيَائِكَ وَالْهَمْتَهَا مَنْ اَرَدْتَ مِنْ اَصْفِيَائِكَ وَخَصَصْتَ بِهَا مَنَ اَحْيَيْتَ مِنْ اَحْبَابِكَ اَنْ تُعْطِيَنِى رِزْقًا مِنْ عِنْدِكَ تُغْنِى بِهِ فَقْرِى وَتُقْطَعَ بِهِ عَلَائِقُ الشَّيْطَانِ مِنْ صَدْرِى اِنَّكَ اَنْتَ الْحَنَّانُ الْمَنَّانُ الْوَهَّابُ الرَّزَّاقُ الْفَتَّاحُ الْبَاسِطُ الْجَوَّادُ الْكَافِيُ الْغَنِيُّ الْمَغْنِيُّ الْكَرِيْمُ الْمُعْطِيُ الَّلطِيْفُ الْبَرُّ الرَّحِيْمَ الْوَاسِعُ الشَّكُوْرُ الَّربُّ الْغَفُوْرُ ذُوالْفَضْلِ وَالنِّعَمِ وَالْجُوْدِ وَالْكَرَمِ اللهم اِنِّى اَسْاَلكَ بِحَقِّكَ وَبِحَقِّ نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ اَنْ تُمَدِّنِى مِنْ جُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ وَاِحْسَانِكَ وَلُطْفِكَ وَاَمْتِنَانِكَ يَاصَادِقَ الْوَعْدِ يَامُعْطِيًا بِلَاحَدٍّ لآاِلهَ اِلَّا اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. اللهم يَسِّرْلِى رِزْقًا حَلَالًا طَيِّبًا وَاَجِبْ دَعْوَتِى بِحَقِّ سُوْرِةِ الْوَاقِعَةِ وَبِحَقِّ اسْمِكَ الْأَعْظَمِ وَبِحَقِّ سَيِّدِنَا محمد صلى الله عليه وسلم وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ وَبِحَقِّ فَقَجٍ مَخْمَتٍ فَتَّاحٍ قَادِرٍ جَابِرٍ مُعْطِيَ خَيْرَ الرَّازِقِيْنَ مُغْنِيَ الْبَائِسِ الْفَقِبْرِ ثَوَابً لَايُؤَاخِذُ بِالْجَرَائِمِ. اللهُم يَسِّرْلِى رِزْقًا حَلَالًا مِنْ عِنْدِكَ وَعَجِّلْ لِى بِهِ يَاذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ يَاكَفِيُ يَاكَفِيْلُ اِرْحَمْنِى بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وِصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا محمد وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَتْبَاعِهِ وَاَنْصَارِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِيَّتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ الطَّاهِرِيْنَ اَجْمَعِيْنَ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَّمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.


صَلَوَاتُ التَّيْسِيْرِ
اَللَهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا محمد صَلاَةً تُفْتَحُ لِىْ بِهَا بَابَ الرِّضَا وَالتَّيْسِيْرِ وَتَغْلَقُ بِهَا بَابَ الشَّرِّى وَالتَّعْسِيْرِ وَتَكُوْنُ لِى بِهَا وَلِىًّ وَنَصِيْرًا وَيَانِعْمَ الْمَوْلَى وَيَانِعْمَ النَّصِيْر وَعَطِفْ قُلُوْبَ الْعَالَمِيْنَ بِاَسْرِهِمْ عَلَيَّ وَالْبِسْنِى قَبُوْلًا بِسَلْمَهَاتِ.
صَلَوَاتْ بَحْرِيَةْ كُبْرَى
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَّى سَيِّدِنَا محمد صَلَاةً تَطْمَئِنُّ بِهَا قَلْبِى وَتَنْفَعُ بِهَا عُلُوْمِى وَتَقْضِى بِهَا حَوَائِجِى وَتَرْفَعُ بِهَا دَرَجَتِى وَتَهْدِى بِهَا قَوْمِى وَتُخْلِصَ بِهَا قَلْبِى وَتُلْهِمُنِى بِهَا عُلُوْمَ اللَّدُنِى وَتُكْرِمُنِى بِهَا بِالسَّعَادَةِ وَاْلكَرَامَةِ مَعَ ذُرِيَتِى وَتُكْثِرُ بِهَا اَمْوَالِى وَاَصْحَابِى وَاَتْبَاعِى وَتَلَامِذِى وَاَضْيَافِى وَتَرْزُقْنِى
اَللَّهُمَّ تَمَامَ نِعْمَتِكَ وَتَمَامَ رَحْمَتِكَ وَتَمَامَ رِضْوَاِنَك صَلِّ وِسَلِّمْ وِبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ عَدَدَ مَا خَلَقْتَ وَرَزَقْتَ وَأَمَتَ وَاَحْيَيْتَ اِلَى يَوْمِ تُخْشَرُ فِيْهِ الْخَلَائِقُ اَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن




اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا محمد وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ 10-100
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ -الخ 7-70
قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدُ –الخ 10-100
اَللّهُمَّ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ 10-100
اَللّهُمَّ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ 10-100
اَللّهُمَّ يَا رَفِيْعَ الدَّرَجَاتِ 10-100
اَللّهُمَّ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ 10-100
اَللّهُمَّ يَا مُحِلَ الْمُشْكِلَاتِ 10-100
اَللّهُمَّ يَا مُجِيْبَ الدَّعْوَاتِ 10-100
اَللّهُمَّ يَا شَافِيَ الْأَمْرَاضِ 10-100
اَللّهُمَّ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 10-100
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا محمد وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ 10-100
الفاتحة-الفاتحة (امام)
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا محمد وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ 10-100
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْل 70-450
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا محمد وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ 10-100
الفاتحة
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا محمد وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ 10-100
تَوَاضُعْ كَاسَجُمْلَهْ مَخْلُوْقْ هَمْبَ اَللهْ دَانْ مِنْتَ رِزْقِى مِنْتَ مَاتِ مُمْبَاوَا اِيْمَانْ اِسْلَامْ , دَانْ لَائِنْ- لَائِنْ عَلَى هَذِهِ النِّيَةِ. عَلَى قَوْلِ لآ اِلهَ اِلَّا الله محمد رَسُوْلُ اللهِ الفاتحة
لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ 50-500
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا محمد نِ النَّبِيِ الْأُمِّيِّ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ 10-100
اَللّهُمّ اَنْتَ مَقْصُوْدِى وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِى اَعْطِنِى مَحَبَّتَكَ وَرِضَاكَ وَمَعْرِفَتَكَ وَاكْفِنِى بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ وَصَلّى الله عَلَى سَيِّدِنَا محمد وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
يَا لَطِيْفُ - 16641 - اَللهُ لَطِيْفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ
اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّه _______لآاله الا الله



صَلَوَاتْ شَيْخِ عَبْدِ الْقَادِرْ اَلْجَيْلَانِى
صَلَاةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ عَلَى طَهَ رَسُوْلِ اللهْ
Rahmat Allah dan salam Allah terlimpahkan kepada rasul Allah
صَلاَةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ عَلَى يسٍ حَبِيْبِ اللهْ
Rahmat Allah dan salam Allah terlimpahkan kepada kekasih Allah
تَوَسَّلْ بِنَا فِى كُلِّ هَوْلٍ وَشِدَّةٍ اُغِيْثُكَ فِى الْآشِيَاءِ طُرًّا بِهِمَّتِى
Bertawasullah kepadaku dalam resah dan gelisah maka aku akan menolongmu dalam setiap masalah
اَنَا لِمُرِيْدِى حَافِظٌ مَايَخَافُهُ وَاَحْرُسُهُ مِنْ كُلِّ شَرٍّ وَّفِتْنَةِ
Aku pelindung muridku dari hal-hal yang menakutkan dan akan aku jaga muridku dari keburukan dan fitnah
مُرِيْدِى اِذَا مَاكَانَ شَرْقًا وَمَغْرِبًا اُغِيْثُهُ اِذَا مَا صَارَ فِى اَيِّ بَلْدَةِ
Muridku dimanapun adanya di barat maupun di timur aku akan setia membinanya walaupun dimana negaranya
فَيَا مُنْشِدًا لِّلنَّظْمِ قُلْهُ وَلَا تَخَفْ فَاِنَّكَ مَحْرُوْسٌ بِعَيْنِ الْعِنَايَةِ
Wahai pelantun syair ini kabarkan pada muridku jangan merasa takut karna kau dalam bimbinganku
فَكُنْ قَادِرِيَّ الْوَقْتِ لِّلهِ مُخْلِصَا تَعِيْشُ سَاعِدًا صَادِقًا لِّلْمَحَبَّةِ
Jadilah golongan qodiriyah karena Allah ikhlaskan hati hidupmu akan bahagia penuh cinta yang sejati
وَجَدِّى رَسُوْلُ اللهْ اَعْنِىْ محمدا اَنَا عَبْدٌ قَادِرْ دَامَ عِزِّى وَرِفْعَتِى
Dan kakek ku rasul Allah nabi Muhammad namanya aku adalah Abdul Qodir mulya terhormat selamanya
صَلَاةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ عَلَى طَهَ رَسثوْلِ اللهْ
Rahmat allah dan salam allah terlimpahkan kepada Rasulullah
صَلَاةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ عَلَى يسٍ حَبِيْبِ اللهْ
Rahmat Allah dan salam Allah terlimpahkan kepada kekasih Allah



مَرْحَبَا اَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا
للجماعة مجلس التعليم والذكرالخلوة فى الطريقة المعتبرة القادرية والنقشبندية
سوكاجي-جيفوت
مَرْحَبَا اَللهْ يَامَرْحَبَا مَرْحَبَا يَانُوْرَ الْعَيْنِ مَرْحَبَا مَرْحَبَا اَللهْ يَامَرْحَبَا
مَرْحَبَا جَدَّ الْحُسَيْنِ مَرْحَبَا مَرْحَبَا اَللهْ يَامَرْحَبَا
اَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا مَرْحَبَا فَاحْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرِ
مِثْلَ حُسْنِكْ مَا رَاَيْنَا مَرْحَبَا قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ
اَنْتَ شَمْسٌ اَنْتَ بَدْرٌ مَرْحَبَا اَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ
اَنْتَ اِكْسِيْرٌ وَغَالِّي مَرْحَبَا اَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ
يَاحَبِيْبِىْ يَامحمد مَرْحَبَا يَاعَرُوْسَ الْخَافِقَيْنِ مَرْحَبَا
يَامُؤَيَّدْ يَامُمَجَّدْ مَرْحَبَا يَا اِمَامَ الْقِبْلَتَيْنِ مَرْحَبَا
مَنْ رَأَى وَجْهَكَ يَسْعَدْ مَرْحَبَا يَاكَرِيْمَ الْوَالِدَيْنِ مَرْحَبَا
حَوْضُكَ الصَّافِ الْمُبَرَّدْ مَرْحَبَا وِرْدُنَا يَوْمَ النُّشُوْرِ مَرْحَبَا
مَارَأَيْنَا الْعِيْسَ حَنَّتْ مَرْحَبَا بِالسُّرَى اِلَّا اِلَيْكَ مَرْحَبَا
وَالْغَمَامَهْ قَدْ اَظَلَّتْ مَرْحَبَا وَالْمَلَا صَلُّوْا عَلَيْكَ مَرْحَبَا
وَاَتَاكَ الْعُوْدُ يَبْكِىْ مَرْحَبَا وَتَذَلَّلْ بَيْنَ يَدَيْكَ مَرْحَبَا
وَاسْتَجَارَتْ يَا حَبِيْبِيْ مَرْحَبَا عِنْدَكَ الطَّبْيُ النُّفُوْرُ مَرْحَبَا
عِنْدَ مَا شَدُّوا الْمَحَامِلْ مَرْحَبَا يَاهُ وَتَنَادَوْ لِلرَّحِيْلِ مَرْحَبَا يَاهُ
جِئْتُهُمْ وَالدَّمْعُ سَائِلْ قُلْتُ قِفْلِىْ يَادَلِيْلُ
سَتُحَمِّل لِّىْ رَسَائِلْ مَرْحَبَا يَاهُ اَيُّهَا الشَّوْقُ الْجَزِيْلُ مَرْحَبَا يَاهُ
نَحْوَهَا تِيْكَ الْمَنَازِلْ بِالْعَشِيِّ وَالْبُكُوْرِ
كُلُّ مَنْ فِي كُلُّ مَنْ فِي اُدْخُلُوْهَا اُدْخُلُوْهَا بِسَلَامٍ آمِنِيْنَ بِسَلَامٍ آمِنِيْنَ كُلُّ مَنْ فِي الْكَوْنِ هَا مُوَافِيْكُ يَا بَاهِى الْجَبِيْنِ
وَلَهُمْ فِيْكْ وَلَهُمْ فِيْكْ اُدْخُلُوْهَا اُدْخُلُوْهَا بِسَلاَمٍ آمِنِيْنَ بِسَلَامٍ آمِنِيْنَ وَلَهُمْ فِيْكَ غَرَامٌ وَاسْتِيَاقٌ وَحَنِيْنُ
فِي مَعَانِيْكْ فِي مَعَانِيْكْ اُدْخُلُوْهَا اُدْخُلُوْهَا بِسَلَامٍ آمِنِيْنَ بِسَلَامٍ آمِنِيْنَ فِي مَعَانِيْكَ الْأَنَامُ قَدْ تَبَدَّتْ حَائِرِيْنَ
اَنْتَ لِلرُّسُلْ اَنْتَ لِلرُّسُلْ اُدْخُلُوْهَا اُدْخُلُوْهَا بِسَلَامٍ آمِنِيْنَ بِسَلَامٍ آمِنِيْنَ اَنْتَ لِلرُّسُلُ الْخِتَامُ اَنْتَ لِلْمَوْلَى شَكُوْرُ
عَبْدُكَ الْمِسْكِيْنُ يَرْجُوْا فَضْلَكَ الْجَمُّ الْغَفِيْرُ يَااَللهْ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبَى وَادْخُلِ الْجَنةِ اِلَهِى يَااَللهْ
فِيْكَ قَدْ اَحْسَنْتُ ظَنِّى يَابَشِيْرُ يَانَذِيْرُ يَااَللهْ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبَى وَادْخُلِ الْجَنةِ اِلَهِى يَااَللهْ
فَأَغِثْنِى وَاَجِرْنِى يَامُجِيْرُ مِنَ السَّعِيْرِ يَااَللهْ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبَى وَادْخُلِ الْجَنةِ اِلَهِى يَااَللهْ
يَاغِيَاثِ يَامَلَاذِى فِى مُهِمَّاتِ الْاُمُوْرِي يَااَللهْ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبَى وَادْخُلِ الْجَنةِ اِلَهِى يَااَللهْ
سَعْدَ عَبْدُ قَدْ تَمَلَّى وَانْجَلَى عَنْهُ الْحَزِيْنُ فِيْكَ يَابَدْرٌ تَجَلَّى فِيْكَ يَابَدْرٌ تَجَلَّى فَلَكَ الْوَصْفُ الْحَسِيْنُ
لَيْسَ أَزْكَى مِنْكَ اَصْلًا قَطُّ يَاجَدَّ الْحَسِيْنِ فَعَلَيْكَ اللهُ صَلَّى فَعَلَيْكَ اللهُ صَلَّى دَائِمًا طُوْلَ الدُّهُوْرِ
اَللهْ اَللهْ يَاوَلِيَّا الْحَسَنَاتِ يَارَفِيْعَ الدَّرَجَاتِ يَااَللهْ اَللهْ كَفِّرْ عَنِّى ذُنُوْبَى وَاغْفِرْ عَنِّى السَّيِّئَاتِ
يَااَللهْ اَللهْ
اَنْتَ غَفَّارُ الْخَطَايَا وَالذُّنُوْبِ الْمُوبِقَاتِ يَااَللهْ اَللهْ اَنْتَ سَتَّارُ الْمَسَاوِى وَمُقِيْلُ الْعَثَارَاتِ يَااَللهْ اَللهْ
عَالِمُ السِّرِّ وَاَخْفَى مُسْتَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَااَللهْ رَبِّ اِرْحَمْنَا جَمِيْعًا يَااَللهْ اَيْ بِجَمِيْعِ الصَّالِحَاتِ
وَصَلَاةُ اللهْ عَلَى اَحْمَدْ عَدَ التَّحْرِيْرْ السُّطُوْرِ يَااَلله اَحْمَدُ الْهَادِ محمد يَااَللهْ صَاحِبُ الْوَجْهِ الْمُنِيْرِ

يَانَبِي سَلَامْ عَلَيْكَ يَارَسُوْلْ سَلَامْ عَلَيْكَ
يَاحَبِيْبْ سَلَامْ عَلَيْكَ صَلَوَاتُ اللهْ عَلَيْكَ

للى مفلح زين الصفيان

DALIL FADHILAH QS. AL-WAQI’AH
عَنْ اِبْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللّٰهِ قَالَ مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةً اَبَدًا. (رواه ابن عساكر وابويعلى)
Hadis riwayat dari ibnu Mas'ud Ra, aku mendengar Rasulullah bersabda "Barang siapa yang membeca Surat al-waqiah Pada setiap Malam tidak akan menderita kefakiran selamanya". (HR. Ibnu'asakir dan abu ya'la)
Pada sebagian Riwayat Lain, jabir bin samurah berkata bahwasanya Rasulullah Saw bersholat serupa dengan solatmu sekarang ini. Hanya nabi saw biasa meringankan solat dan membaca surat al-waqiah dan yg serupa ith dalam solat fajar. (HR. Ahmad)
Menurut sebagian Ulama bahwasanya Siapa saja yg membaca Surat Al-waqiah 41 kali dalam Satu Waktu dan TeMpat maka dikabulkan Apa yg Diinginkannya pada waktu tersebut Terutama Dalam masalah Rizqi.
Begitu pula Surat Alwaqiah dibaca 14 kali setelah solat asar Maka Mujarrob dalam hal Rizqi.
Sebagian ulama berpendapat barang siapa saja yang membaca surat waqiah setiap waktu Isya dan Subuh tiga kali disertai dengan doanya Maka Allah akan Melimpahkan Kekayaan Padanya dan Dianugrahi Rizqi yang tak di duga-duga.
FADHILAH KEUTAMAAN SHOLAWAT
Shalawat merupakan bentuk tanda kecintaan kita kepada nabi muhammad selaku rasulullah, perintah penegasan bersholawat kepada rasulullah ini termaktub dalam al-quran. Dimana allah dan para malaikatnya bersholawat kepada nabi Muhammad. sebagai umatnya sudah selayaknya dan sepantasnya bersholawat kepadanya setiap hari.
Sebagaimana termaktub dalam kitab al-dur al-manzhud fi al-shalat wa al-salam ‘ala shahibil al-maqom al-mahmud karya imam ibnu hajar al-haitami menyebutkan beberapa fadhilah (keutamaan) bershalawat berlandaskan dari hadis-hadis nabi Muhammad saw, yaitu diantara lain:
1) Allah, mailakat dan rasulullah saw akan bershalawat kepadanya
2) Meninggikan derajat, menghapus kejahatan dan bersholawat itu sebanding dengan memerdekakan sepuluh orang hamba sahaya
3) Menjadi syafa’at dan kesaksian nabi Muhammad
4) Menjadi sebab terlepas dari penyakit nifaq dan terlepas juga dari api neraka serta mengangkatnya kepada derajat para syuhada
5) Menjadi kifarat baginya dan zakat bagi amalnya
6) Menjadi sebab berdekatannya dengan bahu rasulullah SAW di pintu surge
7) Menjadi istigfar bagi yang mengucapkannya dan menggembirakan matanya
8) Sekali bershalawat mendapat pahala kirat seperti gunung uhud
9) Menjadi sebab banyak mendapatkan pahala
10) Menjadi sebab mencukupi kepentingan di dunia dan di akhirat
11) Menjadi penghapus kesalahan sperti air menghapus api
12) Satu kali bershalawat menhapus dosa sepeluh tahun dan mencegah orang-orang yang menghafalnya ditulis dosa selama tiga hari serta terpelihara dari masuk neraka
13) Menjadi sebab terlepas dari huru-hara hari kiamat
14) Menjadi sebab ridha allah ta’ala
15) Menjadi sebab mendatangkan rahmat
16) Menjadi sebab aman dari kemurkaan allah SWT
17) Menjadi sebab masuk dalam naungan ‘araisy
18) Menjadi sebab berat timbangan dan lepas dari api neraka
19) Menjadi sebab bagi aman dari haus pada hari kiamat
20) Shalawat kepada nabi SAW dapat memegang tangan orang-orang yang tergelincir pada sirotol mustaqiem sehingga dai dapat melaluinya
21) Barang siapa yang bershalawat kepada nabi muhammad SAW dalam satu hari sebanyak seribu kali, maka tidak dia mati sehingga melihat tepat kediaman dalam surga
22) Menjadi sabab banyak istri di surga
23) Shalawat itu sebanding dengan dua puluh peperangan jihad fi sabilillah
24) Shalawat itu sebanding dengan sodakoh
25) Seratus kali bershalawat pada satu hari sama dengan sejuta kebaikan dan sebanding dengan seratus sadaqoh maqbul serta menghapus sejuta kejahatan
26) Shalawat seratus kali pada setiap hari menjadi sebab terpenuhi seratus kebutuhan, tujuh pilih untuk akhirat dan tiga puluhnya untuk dunia
27) Merupakan salah satu amal yang paling dicintai allah swt
28) Merupakan majlis dan cahaya di embatan sirithol mustaqim kelak di akhirat
29) Dengan bersholawat juga dapat menafikan kefakiran
30) Orang yang paling banyak bersholawat merupakan yang paling dekat dengan rasulullah saw
31) Berkah dan fadhilahnya shalawat bukan hanya untuk dirinya saja melainkan anak keturunan serta istrinya juga mendapatkannya
32) Orang yang bershalawat kepada rasulullah sebanyak 50 kali dalam sehari, maka nabi Muhammad akan berjabat tangan dengannya dihari kiamat
33) Shalawat dapat mensucikan dan menenangankan hati.

silsilah keturunan lili muflih zain al sufyan























Kamis, 21 Januari 2016

contoh penelitian buku KERJA DAN KETANAGAKERJAAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

KERJA DAN KETANAGAKERJAAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN
Stadi Tafsir Maudhui
Pendahuluan
Latar Belakang
Al-Qur’an adalah sumber utama dan fundamental bagi agama Islam, ia di samping berfungsi sebagai petunjuk (hudan) antara lain dalam persoalan-persoalan akidah, Syari'ah, moral dan lain-lain —juga berfungsi sebagai pembeda (furqān). Sadar bahwa al-Qur’an menempati posisi sentral dalam studi keislaman, maka lahirlah niatan di kalangan pemikir Islam untuk mencoba memahami isi kandungan al-Qur’an yang dikenal dengan aktivitas penafsiran (al-tafsir). Dalam kaitanya dengan penafsiran al-Qur'an, manusia memiliki kemampuan membuka cakrawala atau perspektif, terutama dalam memberikan penafsiran terhadap ayat-ayat yang mengandung zanni al-dilalah (unclear statesment).
Al-quran merupakan kitab yang bersifat universal, kaian ynag terdappat di dalamnyya sangat menyeluruh kedalam berbagai aspek. Pembahasan al-quran sangat luas, sehinngga al-quran dijadikan kitab pegangan yang seharusnya oleh umat manusia dimuka bumi, tidak hanya muslim-mukmin saja yang menjadi objek penerapan aspek isi kandungan al-quran. Sebagai mana la-quran menjelaskan sendiri bahwa al-quran menjadi petunjuk untuk seluruh umat manusia (rohamatan lil alamin) yang menjadi prinsip manusia bertindak. Berbeda dengan kitab sebelumnya, injil-taurat dan zabur yang hanya memaparkan doktrin keagamaan saja. Al-quran melebihi dari kitab sebelumnya, bahkan al-quran sebagai kitab penyempurna kitab sebelumnya. Hal ini jelas diteria oleh akal kita. Dalam kajian al-quran semua aspek dibahas baik terkait masalah ubudiah dan berhubungan dengan manusia serta kkeberlangsungan kehidupan manusia, al-quran juga membahas terkait komunikasi serta pergaulan dengan sesama.
Al-quran juga merupakan kitab yang memicarakan hubungan antar sesame umat bahkan bangsa. Al-quran membicarakan terkait social, politik serta perekonomian. Biasanya al-quran menyebutnya ialah hubungan antar manusia. Al-quran bukan hanya mengatur kehidupan beragama melainan al-quran membicarakan seklumit kehidupan manusia, mengatur keberlangsungan manusia.
Didalam buku yang berjudul KERJA DAN KETANAGAKERJAAN yang menyebutkan bahwa manusia terdiri dari tiga unsur, pertama hati, kedua anggota badan dan ketiga mulut. Unsur hati merupakan bagian tentang pembiicaran mengenai syariah atau ibadah atau bahasa ilmiahnya ialah hubungan antar makhluk dengan sang kholiknya. Bagian unsur selain hati ini membicarakan terkait hubungan makhluk dengan sesamanya yang mengatur segala aspek kehidupan. Hal ini sangat sesuai dengan fitranya manusia sebagai makhluk social yang mempunyai keterkaitan dengan sesamanya.
Al-quran sangat peduli akan keberlangsungan kehidupan manusia, sehingga ayat-ayat yang terdapat dalam al-qurann ini sangat luas pembahasannya, diantaranya ialah pembahasan tentang pereknomian. Perekonomian merupakan aktifitas manusia sebagai makhluk social dan mahkluk yang butuh akan kehidupan yang tentran serta kehidupan yang damai. Baik dengan kondisi aamya maupun kondisi sosialnya. Manusia merupakan manusia yang tak bias lepas dari behubungan antar sesame untuk keberlangsungan hidupnya. Begitu hanya al-quran mengatur keberlangsungannya. Aktiftas ekonomi merupan tuntunan al-quan agar manisia menjadi makhluk yang senantiassa beradaptasi dengan sesame.
Perekonmian dalam islam diatur oleh al-quran secara pasti, sebagaimana manusia sebgai makhluk yang selalu terpaku akan kebuthannya. Berhubungan dengan sesame dalam al-quran dijelaskan dengan melihat beberapa unsur aspek kehidupan. Di dalam buku yang penulis teliti ternyata al-quran memberikan pemaparan tetang perekonomian. Sehingga manusia harus berupaya semaksimal mungkin berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Sebagaimana yang termuat dalam buku yang diteliti bahwasanya manusia sebagaimana yang diisyaratkan dalam surat al-‘ashr bahwasanya hati manusia difungsikan utuk menyakini atau melandasi iman, sedangkan anggotan badannya difungsikan untuk bekerja dan beramal. Hal ini menunjukan bahwa manusia dalam sehari semalam baik hati maupun badan tidak tersia-siakan atau berleha-leha. Manusia harus memang harus bekerja. Kerja dan masalah ketanagakerjaan memang penting merupakan problem penting untuk dibahas baik untuk laki-laki maupun perempun karena pada dasarnya kerja merupakan jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebagai mana l-quran menyatakan bahwa dengan bekerja dan adana ketanagakerjaan tidak meniadakan adanya tuhan dan keimanan maka segala kebutuhan akan tercukupi.
Dalam buku ini ternyata mempunyai harapan agar kinerja bekerja mempunyai etika yang dilandaskan pada nilai-nilai ibadah dan social. Sehingga untuk mencapai keberhasilan ataupun imbalan dari kerjanya, maka nilai-nilai yang di anjurkan al-quran diaplikasikan dalam kerjanya. Diantara nilai kerja yang dilandaskan al-quran dalam bekerja ialah rajin bekerja, disiplin, tepat waktu, bekerja dengan sesuai petunjuk peraturan dan peraturan yang berlaku, tidak cursng dan tidak main-main tap bertanggung jawab. Dengan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut maka kinerja bekerja bermakna.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didekripsikan pada buku tersebut ialah tentang ayat-ayat al-quran yang menjlaskan tentang kerja dan ketanagakerjaan. Bagaimana caranya mengaplikasikan nilai-nilai ketanaga kerjaan dalam al-quran sebagai tuntunan hidup sebagai manusia sosial. Cara Membangun nilai-nilai islami dalam kerja. Cara membangun etos kerja serta prilaku yang mendorong manusia untuk meraih sukses dunia dan akhirat.
Kerangka Teori
Diantara ayat-ayat al-quran yang memaparkan tentang kerja dan ketanagakerjaan diantaranya ialah:
         •    •      
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. An-nahl:97

                    •     
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. An-Nisa:29

 •      •   •  
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Al-a’raf:10
Surat an-najm 39-42

       •          •    
39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).
41. kemudian akan diberi Balasan kepadanya dengan Balasan yang paling sempurna,
42. dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu),

       •    •   •     
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-hasyr:18

           
Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya. Al-isra:84

Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan buku tersebut ialah penggabungan dua metode yaitu kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan ialah sumber data primer yaitu al-quran dan hadist dan sumber data skunder yang dijadikan referensinya ialah buku-buku yang terkait pembahasan disetiap judulnya. Sedangkan pendekatan yang digunakannya ialah pendekatan kewahyuan serta social kehidupan.





dalil fadhilah surat al-waqiah

Dalil Fadhilah al Waqiah
عن ابن مسعود رضى الله عنه سمعت رسول اللّٰه قال من قرأ سورة الواقعة كل ليلة لم تصبه فاقة ابدا. (رواه ابن عساكر وابويعلى)
Hadis riwayat dari ibnu Mas'ud Ra, aku mendengar Rasulullah bersabda "Barang siapa yang membeca Surat al-waqiah Pada setiap Malam tidak akan menderita kefakiran selamanya". (HR. Ibnu'asakir dan abu ya'la)


Pada sebagian Riwayat Lain, jabir bin samurah berkata bahwasanya Rasulullah Saw bersholat serupa dengan solatmu sekarang ini. Hanya nabi saw biasa meringankan solat dan membaca surat al-waqiah dan yg serupa ith dalam solat fajar. (HR. Ahmad)


Menurut sebagian Ulama bahwasanya Siapa saja yg membaca Surat Al-waqiah 41 kali dalam Satu Waktu dan TeMpat maka dikabulkan Apa yg Diinginkannya pada waktu tersebut Terutama Dalam masalah Rizqi.
Begitu pula Surat Alwaqiah dibaca 14 kali setelah solat asar Maka Mujarrob dalam hal Rizqi.
sebagian ulama berpendapat barang siapa saja yg membaca surat waqiah setiap waktu Isya dan Subuh 3 kali disertai dengan doanya Maka Allah akan Melimpahkan Kekayaan Padanya dan Dianugrahi Rizqi yg tak di duga-duga

Rabu, 20 Januari 2016

sholawat abdul Qodir

صَلَوَاتْ شَيْخِ عَبْدِ الْقَادِرْ اَلْجَيْلَانِى
صَلَاةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ عَلَى طَهَ رَسُوْلِ اللهْ
Rahmat Allah dan salam Allah terlimpahkan kepada rasul Allah
صَلاَةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ عَلَى يسٍ حَبِيْبِ اللهْ
Rahmat Allah dan salam Allah terlimpahkan kepada kekasih Allah
تَوَسَّلْ بِنَا فِى كُلِّ هَوْلٍ وَشِدَّةٍ اُغِيْثُكَ فِى الْآشِيَاءِ طُرًّا بِهِمَّتِى
Bertawasullah kepadaku dalam resah dan gelisah maka aku akan menolongmu dalam setiap masalah
اَنَا لِمُرِيْدِى حَافِظٌ مَايَخَافُهُ وَاَحْرُسُهُ مِنْ كُلِّ شَرٍّ وَّفِتْنَةِ
Aku pelindung muridku dari hal-hal yang menakutkan dan akan aku jaga muridku dari keburukan dan fitnah
مُرِيْدِى اِذَا مَاكَانَ شَرْقًا وَمَغْرِبًا اُغِيْثُهُ اِذَا مَا صَارَ فِى اَيِّ بَلْدَةِ
Muridku dimanapun adanya di barat maupun di timur aku akan setia membinanya walaupun dimana negaranya
فَيَا مُنْشِدًا لِّلنَّظْمِ قُلْهُ وَلَا تَخَفْ فَاِنَّكَ مَحْرُوْسٌ بِعَيْنِ الْعِنَايَةِ
Wahai pelantun syair ini kabarkan pada muridku jangan merasa takut karna kau dalam bimbinganku
فَكُنْ قَادِرِيَّ الْوَقْتِ لِّلهِ مُخْلِصَا تَعِيْشُ سَاعِدًا صَادِقًا لِّلْمَحَبَّةِ
Jadilah golongan qodiriyah karena Allah ikhlaskan hati hidupmu akan bahagia penuh cinta yang sejati
وَجَدِّى رَسُوْلُ اللهْ اَعْنِىْ محمدا اَنَا عَبْدٌ قَادِرْ دَامَ عِزِّى وَرِفْعَتِى
Dan kakek ku rasul Allah nabi Muhammad namanya aku adalah Abdul Qodir mulya terhormat selamanya
صَلَاةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ عَلَى طَهَ رَسثوْلِ اللهْ
Rahmat allah dan salam allah terlimpahkan kepada Rasulullah
صَلَاةُ اللهْ سَلَامُ اللهْ عَلَى يسٍ حَبِيْبِ اللهْ
Rahmat Allah dan salam Allah terlimpahkan kepada kekasih Allah