KERJA DAN KETANAGAKERJAAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN
Stadi Tafsir Maudhui
Pendahuluan
Latar Belakang
Al-Qur’an adalah sumber utama dan fundamental bagi agama Islam, ia di samping berfungsi sebagai petunjuk (hudan) antara lain dalam persoalan-persoalan akidah, Syari'ah, moral dan lain-lain —juga berfungsi sebagai pembeda (furqān). Sadar bahwa al-Qur’an menempati posisi sentral dalam studi keislaman, maka lahirlah niatan di kalangan pemikir Islam untuk mencoba memahami isi kandungan al-Qur’an yang dikenal dengan aktivitas penafsiran (al-tafsir). Dalam kaitanya dengan penafsiran al-Qur'an, manusia memiliki kemampuan membuka cakrawala atau perspektif, terutama dalam memberikan penafsiran terhadap ayat-ayat yang mengandung zanni al-dilalah (unclear statesment).
Al-quran merupakan kitab yang bersifat universal, kaian ynag terdappat di dalamnyya sangat menyeluruh kedalam berbagai aspek. Pembahasan al-quran sangat luas, sehinngga al-quran dijadikan kitab pegangan yang seharusnya oleh umat manusia dimuka bumi, tidak hanya muslim-mukmin saja yang menjadi objek penerapan aspek isi kandungan al-quran. Sebagai mana la-quran menjelaskan sendiri bahwa al-quran menjadi petunjuk untuk seluruh umat manusia (rohamatan lil alamin) yang menjadi prinsip manusia bertindak. Berbeda dengan kitab sebelumnya, injil-taurat dan zabur yang hanya memaparkan doktrin keagamaan saja. Al-quran melebihi dari kitab sebelumnya, bahkan al-quran sebagai kitab penyempurna kitab sebelumnya. Hal ini jelas diteria oleh akal kita. Dalam kajian al-quran semua aspek dibahas baik terkait masalah ubudiah dan berhubungan dengan manusia serta kkeberlangsungan kehidupan manusia, al-quran juga membahas terkait komunikasi serta pergaulan dengan sesama.
Al-quran juga merupakan kitab yang memicarakan hubungan antar sesame umat bahkan bangsa. Al-quran membicarakan terkait social, politik serta perekonomian. Biasanya al-quran menyebutnya ialah hubungan antar manusia. Al-quran bukan hanya mengatur kehidupan beragama melainan al-quran membicarakan seklumit kehidupan manusia, mengatur keberlangsungan manusia.
Didalam buku yang berjudul KERJA DAN KETANAGAKERJAAN yang menyebutkan bahwa manusia terdiri dari tiga unsur, pertama hati, kedua anggota badan dan ketiga mulut. Unsur hati merupakan bagian tentang pembiicaran mengenai syariah atau ibadah atau bahasa ilmiahnya ialah hubungan antar makhluk dengan sang kholiknya. Bagian unsur selain hati ini membicarakan terkait hubungan makhluk dengan sesamanya yang mengatur segala aspek kehidupan. Hal ini sangat sesuai dengan fitranya manusia sebagai makhluk social yang mempunyai keterkaitan dengan sesamanya.
Al-quran sangat peduli akan keberlangsungan kehidupan manusia, sehingga ayat-ayat yang terdapat dalam al-qurann ini sangat luas pembahasannya, diantaranya ialah pembahasan tentang pereknomian. Perekonomian merupakan aktifitas manusia sebagai makhluk social dan mahkluk yang butuh akan kehidupan yang tentran serta kehidupan yang damai. Baik dengan kondisi aamya maupun kondisi sosialnya. Manusia merupakan manusia yang tak bias lepas dari behubungan antar sesame untuk keberlangsungan hidupnya. Begitu hanya al-quran mengatur keberlangsungannya. Aktiftas ekonomi merupan tuntunan al-quan agar manisia menjadi makhluk yang senantiassa beradaptasi dengan sesame.
Perekonmian dalam islam diatur oleh al-quran secara pasti, sebagaimana manusia sebgai makhluk yang selalu terpaku akan kebuthannya. Berhubungan dengan sesame dalam al-quran dijelaskan dengan melihat beberapa unsur aspek kehidupan. Di dalam buku yang penulis teliti ternyata al-quran memberikan pemaparan tetang perekonomian. Sehingga manusia harus berupaya semaksimal mungkin berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Sebagaimana yang termuat dalam buku yang diteliti bahwasanya manusia sebagaimana yang diisyaratkan dalam surat al-‘ashr bahwasanya hati manusia difungsikan utuk menyakini atau melandasi iman, sedangkan anggotan badannya difungsikan untuk bekerja dan beramal. Hal ini menunjukan bahwa manusia dalam sehari semalam baik hati maupun badan tidak tersia-siakan atau berleha-leha. Manusia harus memang harus bekerja. Kerja dan masalah ketanagakerjaan memang penting merupakan problem penting untuk dibahas baik untuk laki-laki maupun perempun karena pada dasarnya kerja merupakan jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebagai mana l-quran menyatakan bahwa dengan bekerja dan adana ketanagakerjaan tidak meniadakan adanya tuhan dan keimanan maka segala kebutuhan akan tercukupi.
Dalam buku ini ternyata mempunyai harapan agar kinerja bekerja mempunyai etika yang dilandaskan pada nilai-nilai ibadah dan social. Sehingga untuk mencapai keberhasilan ataupun imbalan dari kerjanya, maka nilai-nilai yang di anjurkan al-quran diaplikasikan dalam kerjanya. Diantara nilai kerja yang dilandaskan al-quran dalam bekerja ialah rajin bekerja, disiplin, tepat waktu, bekerja dengan sesuai petunjuk peraturan dan peraturan yang berlaku, tidak cursng dan tidak main-main tap bertanggung jawab. Dengan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut maka kinerja bekerja bermakna.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didekripsikan pada buku tersebut ialah tentang ayat-ayat al-quran yang menjlaskan tentang kerja dan ketanagakerjaan. Bagaimana caranya mengaplikasikan nilai-nilai ketanaga kerjaan dalam al-quran sebagai tuntunan hidup sebagai manusia sosial. Cara Membangun nilai-nilai islami dalam kerja. Cara membangun etos kerja serta prilaku yang mendorong manusia untuk meraih sukses dunia dan akhirat.
Kerangka Teori
Diantara ayat-ayat al-quran yang memaparkan tentang kerja dan ketanagakerjaan diantaranya ialah:
• •
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. An-nahl:97
•
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. An-Nisa:29
• • •
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Al-a’raf:10
Surat an-najm 39-42
• •
39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).
41. kemudian akan diberi Balasan kepadanya dengan Balasan yang paling sempurna,
42. dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu),
• • •
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-hasyr:18
Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya. Al-isra:84
Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan buku tersebut ialah penggabungan dua metode yaitu kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan ialah sumber data primer yaitu al-quran dan hadist dan sumber data skunder yang dijadikan referensinya ialah buku-buku yang terkait pembahasan disetiap judulnya. Sedangkan pendekatan yang digunakannya ialah pendekatan kewahyuan serta social kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar